JAKARTA, DISPENAU (LIGA335) — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) mengerahkan pesawat angkut berat legendaris, Hercules C-130, untuk mengirimkan bantuan logistik mendesak dengan total bobot mencapai 20 ton kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir di Aceh Utara dan Aceh Tamiang.
Pengerahan pesawat Hercules dari Jakarta ini merupakan bagian dari respons cepat pemerintah pusat untuk mengatasi masalah keterlambatan distribusi bantuan yang disebabkan oleh terputusnya akses darat pasca-banjir.
I. Detail Operasi Udara dan Muatan Vital
Pesawat Hercules C-130 [Simulasi: A-1320] lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu pagi (3/12/2025), menuju Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) di Banda Aceh, sebelum didistribusikan lebih lanjut ke lokasi terdampak.
Volume Bantuan: 20 ton bantuan logistik.
Isi Muatan: Bantuan terdiri dari material vital yang sangat dibutuhkan pengungsi, termasuk makanan siap saji, obat-obatan, selimut, pakaian anak-anak, tenda gulung, dan hygiene kits.
Sinergi Logistik: Pengiriman ini merupakan hasil sinergi cepat antara Kementerian Sosial (Kemensos), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan TNI AU, untuk memastikan bantuan segera sampai ke Aceh.
II. Kecepatan Hercules sebagai Solusi Akses Sulit
Penggunaan pesawat Hercules menjadi solusi mutlak, mengingat laporan BPBD bahwa banyak jalur darat di Aceh Utara dan Aceh Tamiang masih terendam atau tertutup longsoran, membuat truk logistik sulit menembus.
Keunggulan Hercules: Pesawat Hercules mampu membawa muatan dalam volume besar dan memiliki kemampuan pendaratan di landasan pacu yang terbatas (rough strip), menjadikannya pilihan utama dalam misi kemanusiaan.
Prioritas Kecepatan: Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau), [Simulasi: Marsekal Pertama TNI Pnb. Eko W.], menegaskan bahwa kecepatan pengiriman adalah prioritas.
“TNI AU telah menugaskan kru terbaik untuk misi ini. Di tengah terputusnya jalur darat, Hercules adalah jalur kehidupan yang menjamin 20 ton bantuan ini segera sampai kepada masyarakat Aceh yang membutuhkan,” ujar [Simulasi: Marsekal Pertama TNI Pnb. Eko W.].
Setelah tiba di Banda Aceh, bantuan akan disortir dan diangkut menggunakan truk-truk TNI ke posko-posko induk BPBD di Lhokseumawe dan Aceh Tamiang untuk distribusi ke 234 titik pengungsian.
